3 Jul 2013

Tentang MOTIVASI (Part 1)


Menurut Wikipedia Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan.Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.
Ada beberapa teori motivasi yang berkembang sejak 1950-an sampai sekarang, antara lain :

1. Teori Hierarki Kebutuhan (Abraham Maslow)
Teori motivasi ini merupakan teori motivasi yang paling terkenal. Maslow membuat hipotesis bahwa
dalam diri setiap manusia terdapat hierarkhi lima kebutuhan, yaitu fisiologis (rasa lapar, haus, seksual, dan kebutuhan fisik lainnya), rasa aman (rasa ingin dilindungi dari bahaya fisik dan emosional), sosial (rasa kasih sayang, kepemilikan, penerimaan, dan persahabatan), penghargaan (faktor penghargaan internal dan eksternal), dan aktualisasi diri (pertumbuhan, pencapaian potensi seseorang, dan pemenuhan diri sendiri).

  • karyawan pada dasarnya tidak menyukai pekerjaan dan sebisa mungkin berusaha menghindarinya.
  • karena karyawan tidak menyukai pekerjaan, mereka harus dipakai, dikendalikan, atau diancam dengan hukuman agar tujuan dapat tercapai.
  • karyawan akan menghindari tanggung jawab dan mencari perintah formal.
  • sebagian karyawan menempatkan keamanan di atas semua faktor lain terkait pekerjaan dan menunjukkan hanya sedikit ambisi.
  • karyawan menganggap kerja sebagai hal yang menyenangkan, seperti halnya istirahat atau bermain.
  • karyawan akan berlatih mengendalikan diri dan emosi untuk mencapai berbagai tujuan.
  • karyawan bersedia belajar untuk menerima, mencari, dan bertanggung jawab.karyawan mampu membuat berbagai keputusan inovatif yang diedarkan ke seluruh populasi, dan bukan hanya bagi mereka yang menduduki posisi manajemen.

Maslow memisahkan lima kebutuhan ini ke dalam tingkatan secara hierarkhis. Kebutuhan fisiologis dan rasa aman dideskripsikan sebagai kebutuhan tingkat bawah sedangkan kebutuhan sosial, penghargaan, dan aktualisasi diri sebagai kebutuhan tingkat atas. Perbedaan kedua tingkatan tersebut adalah dasar pemikiran bahwa kebutuhan tingkat atas dipenuhi secara internal sementara kebutuhan tingkat rendah secara dominan dipenuhi secara eksternal. Teori kebutuhan Maslow ini telah menerima pengakuan luas dari para manajer pelaksana karena teori ini logis secara intuitif. Namun penelitian yang ada tidak memperkuat teori ini dan Maslow sendiri tidak memberikan bukti empiris. Selain itu beberapa penelitian yang berusaha mengesahkan teori ini tidak menemukan pendukung yang kuat.

2. Teori X dan Teori Y

Teori ini dikembangkan oleh Douglas McGregor yang menemukannya setelah mengkaji cara para manajer berhubungan dengan para karyawan. Kesimpulan yang didapat adalah pandangan manajer mengenai sifat manusia didasarkan atas beberapa kelompok asumsi tertentu dan bahwa mereka cenderung untuk membentuk perilaku terhadap karyawan berdasarkan asumsi-asumsi tersebut.

Ada empat asumsi yang dimiliki manajer dalam teori X :
Bertolak belakang dengan pandangan-pandangan negatif tentang manusia dalam Teori X, ada pula empat asumsi positif yang disebut dengan Teori Y, yaitu:
3. Teori Kebutuhan McClelland


Tidak ada komentar:

Posting Komentar