24 Mar 2011

Diklat Berbasis Kompetensi

Apakah Kompetensi?

Belakangan ini kita sering sekali mendengar istilah Diklat Berbasis Kompetensi. Sebenarnya apakah kompetensi itu? Kompetensi didefinisikan sebagai an underlying characteristic's of individual which is causally related to criterion-referenced effective and or superior performance in a job or situation (karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya). Berangkat dari definisi tersebut, maka kompetensi seseorang merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kinerjanya. Sesuatu tersebut bisa menyangkut motif, konsep diri, sifat, pengetahuan maupun kemampuan/keahlian. Kompetensi yang berupa pengetahuan dan kemampuan/keahlian dapat dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).


Selanjutnya Spencer dan Spencer (1993) membagi kompetensi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu 'treshold competencies" dan "differentiating competencies". Treshold competencies merupakan karakteristik utama yang harus dimiliki agar seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan differentiating competencies adalah faktor-faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dengan individu yang berkinerja rendah. Misalnya seorang Widyaiswara harus mempunyai kemampuan mengajar, itu merupakan treshold competencies, selanjutnya apabila widyaiswara tersebut dapat mengajar dengan baik, cara mengajarnya mudah dipahami, dapat  memilih metode pembelajaran yang tepat, analisisnya tajam sehingga dapat dibedakna tingkat kinerjanya, maka itu merupakan differentiating competencies.


Diklat Berbasis Kompetensi

Diklat Berbasis Kompetensi (competency-based education and or training) merupakan salah satu pendekatan dalam pengembangan SDM yang berfokus pada hasil akhir (outcome). DBK merupakan suatu proses diklat yang dirancang untuk mengembangkan kemampuan dan keterampilan secara khusus, untuk mencapai hasil kerja yang berbasis target kinerja (performance target) yang telah ditetapkan. Oleh karena itu DBK sangat fleksibel dalam proses untuk memperoleh kompetensi.

Tujuan utama DBK adalah :
  1. Menghasilkan kompetensi dalam menggunakan keterampilan yang ditentukan untuk pencapaian standar pada suatu kondisi yang telah ditetapkan dalam berbagai pekerjaan dan jabatan.
  2. Penelusuran (penilaian) kompetensi yang telah dicapai dan sertifikasi.
Hasil DBK hendaknya dihubungkan dengan :
     a. Standar kompetensi yang akan diberikan;
     b. Program diklat didasarkan atas uraian kerja;
     c. Kebutuhan multi-skilling;
     d. Alur karir (career path).

Sementara itu ada 9 prinsip yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan DBK, yaitu:
  1. Bermakna, praktek terbaik (Meaningful, best practice)
  2. Hasil pembelajaran (Acquisition of learning)
  3. Fleksibel (Flexible)
  4. Mengakui pengalaman belajar sebelumnya (Recognize prior learning)
  5. Tidak didasarkan atas waktu (Not time-based)
  6. Penilaian yang disesuaikan (Appropriate assessment)
  7. Monitoring dan evaluasi (on going monitoring and evaluation)
  8. Konsistensi
  9. Akreditasi pembelajaran
Proses DBK

Salah satu model DBK yang sederhana dan banyak digunakan adalah model 5 tahap yang dikembangkan oleh Dubois, 1996. Model tersebut dirancang untuk peningkatan kompetensi pegawai yang dapat dimodifikasi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi yang ada agar dapat dicapai hasil seperti yang diharapkan. Kelima tahapan/langkah tersebut adalah :
1. Langkah 1 --> Analisis kebutuhan, Penilaian dan Perencanaan
2. Langkah 2 --> Pengembangan model kompetensi
3. Langkah 3 --> Perencanaan kurikulum
4. Langkah 4 --> Perencanaan dan pengembangan intervensi pembelajaran
5. Langkah 5 --> Evaluasi
dimana kelima langkah tersebut selalu mengacu kepada tujuan stratejik dan sasaran organisasi.
Untuk mencapai hasil yang optimal hendaknya diperhatikan faktor yang berpengaruh pada hasil akhir diklat. Faktor-faktor tersebut antara lain : keselarasan program diklat dengan kebutuhan dan kebijakan organisasi, dukungan anggaran, peserta diklat, instruktur/pengajar, metode dan teknik penyampaian, sarana dan prasarana, manajemen dan administrasi, litbang, sosialisasi program, dan evaluasi program diklat.



1 komentar:

  1. Silahkan download Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) terupdate dan terlengkap di
    Download SKKNI terupdate

    BalasHapus