16 Sep 2010

Memilih Metode Pembelajaran

Bagi kita yang sehari-hari berkecimpung dalma dunia pendidikan, baik itu pendidikan formal (sekolah, perguruan tinggi), maupun pendidikan non-formal (lembaga diklat/training) tentu sudah tidak asing dengan istilah metode pembelajaran. Metode pembelajaran adalah cara mengelola pembelajaran untuk mencapai tujuan, misalnya presentasi, demontrasi, simulasi, dan praktek.

Ada beberapa jenis metode pembelajaran, antara lain:

1. Ceramah
2. Diskusi
3. Sumbang saran
4. Demonstrasi
5. Simulasi
6. dll.

Sebelum memilih metode pembelajaran mana yang akan diterapkan, ada baiknya mengetahui terlebih dahulu hubungan antara metode pembelajaran dengan tujuan pembelajaran.
1.   Ceramah bertujuan untuk menjelaskan konsep, prinsip, dan prosedur.
2.   Demonstrasi bertujuan untuk melakukan suatu keterampilan berdasarkan prosedur.
3.   Diskusi bertujuan untuk menganalisa dan memecahkan masalah.
4.   Studi mandiri bertujuan untuk menjelaskan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,
      dan   melakukan sesuatu.
5.   Praktikum bertujuan untuk melakukan suatu keterampilan berdasarkan prosedur.
6.   Bermain peran bertujuan untuk menerapkan suatu konsep, prinsip atau prosedur.
7.   Tutorial bertujuan untuk menjelaskan, menerapkan, dan menganalisa konsep, prinsip, dan prosedur
      tertentu.
8.   Seminar bertujuan menganalisis dan memecahkan masalah.
9.   Latihan bertujuan untuk melakukan suatu keterampilan berdasarkan prosedur
10. Simulasi bertujuan untuk menjelaskan, menerapkan, dan menganalisis.
11. Sumbang saran bertujuan untuk menjelaskan, menerapkan, dan menganalisis konsep, prinsip, dan
      prosedur tertentu.
12. Studi kasus bertujuan untuk menganalisis dan memecahkan masalah.


Ada 6 (enam) faktor yang mempengaruhi pemilihan metode pembelajaran, yaitu:
1. Tujuan instruksional
Untuk memilih metode pembelajaran yang cocok kita harus melihat kompetensi apa yang ingin dibangun. Contoh: jika kompetensi yang diharapkan dari peserta didik adalah menganalisis perubahan kimia pada makanan hewani dan nabati setelah panen, maka metode yang tepat adalah PRAKTIKUM.

2. Waktu dan fasilitas
Metode pembelajaran yang berbeda menuntut alokasi waktu dan fasilitas yang berbeda. Contoh: ceramah cocok dilakukan pada pagi hari, jika tidak memungkinkan untuk menggunakan metode ceramah maka dapat menggunakan metode yang lebih participatory.

3. Pengetahuan awal peserta didik
Penngetahuan awal dari peserta didik sangat berpengaruh terhadap pencapaian kompetensi. Untuk mengetahui kemampuan awal dapat digunakan instrumen seperti pre-test atau tanya jawab sebelum pembelajaran dimulai. Apabila pengetahuan awal peserta didik sudah diketahui, maka selanjutnya dapat ditentukan metode apa yang paling cocok untuk diterapkan.

4. Jumlah peserta didik
Metode tutorial lebih mudah diterapkan pada kelas kecil (tujuannya agar umpan balik dapat cepat dilakukan dan customizing individual needs). Sedangkan untuk kelas besar (lebih dari 60 orang) kurang tepat jika dilakukan metode tutorial (kecepatan belajar sangat bervariasi, lebih tepat dengan metode ceramah + peer teaching + diskusi kelompok --> membutuhkan lebih banyak resources).

5. Jenis materi/pokok bahasan
Materi/pokok bahasan yang lebih banyak menyentuh ranah psikomotorik lebih cocok menggunakan metode demonstrasi, sedangkan pokok bahasan yang lebih banyak menyentuh ranah kognitif lebih efektif menggunakan metode ceramah, seminar, dan diskusi.

6. Pengalaman dan kepribadian pengajar
Pengalaman mengajar akan memberikan petunjuk metode apa yang paling sesuai untuk pokok bahasan tertentu. Dalam proses pembelajaran kadang-kadang pengajar harus mampu memadukan berbagai metode dalam rangka transfer pengetahuan kepada peserta didiknya.

Itulah yang bisa saya sharing pada postingan kali ini. Semoga bermanfaat. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar