25 Mar 2011

10 Kriteria Bos yang Ideal


Apa kabar sobat? 
Apakah Anda seorang atasan yang memiliki anak buah? Jika ya, apakah Anda merasa sudah menjadi atasan yang baik bagi anak buah Anda? Untuk mengetahui apakah kita sudah menjadi atasan yang baik bagi anak buah kita, ada baiknya kita simak postingan saya kali ini, yaitu tentang 1o Kriteria Bos yang Ideal. 

Menurut hasil jajak pendapat yang dilakukan pada tahun 1996 oleh Gallup Organization, (sebuah Firma Konsultasi SDM di AS) perilaku atasan merupakan penyebab utama ketidaknyamanan suasana di tempat kerja.


Secara garis besar, sebenarnya ada dua hal yang diharapkan bawahan dari atasannya, yaitu panduan keahlian dan kepemimpinan. Yuni Lasti F., seorang konsultan SDM dari EXPERD, menjelaskan setidaknya ada 10 kriteria dasar yang harus dimiliki seorang pimpinan yang efektif sekaligus dicintai bawahan, yaitu:
  1. Bersikap adil
  2. Mampu mendelegasikan tugas
  3. Mempercayai bawahannya
  4. Mau mendengarkan
  5. Berani mengambil tanggung jawab
  6. Tidak menerima semua pujian untuk dirinya sendiri
  7. Memberi teladan
  8. Mampu mengenali dan mengembangkan potensi bawahan
  9. Mau memperjuangkan kepentingan bawahan
  10. Memberi tugas sesuai dengan kapasitas bawahan  
Nah, sobat.... apakah kita sudah menjadi bos yang baik dan ideal bagi para bawahan kita?

24 Mar 2011

Tentang ASMA


Asma adalah penyakit kronis (berlangsung lama) yang ditandai oleh sesak napas disertai bunyi ngik-ngik (wheezing) dimana derajat keparahan setiap orang berbeda-beda. Pada saat serangan, yang terjadi adalah menyempitnya jalan napas kita akibat dari pengerutan bronkus yang menyebabkan udara sulit keluar masuk paru.
Penyebab dari asma belum sepenuhnya dimengerti. Namun faktor risiko yang dapat mencetuskan timbulnya asma adalah, allergen (zat yang menyebakan alergi), merokok, dan iritasi zat kimia. Asma tidak dapat disembuhkan, namun dapat dikontrol dengan tata laksana yang tepat.

Diklat Berbasis Kompetensi

Apakah Kompetensi?

Belakangan ini kita sering sekali mendengar istilah Diklat Berbasis Kompetensi. Sebenarnya apakah kompetensi itu? Kompetensi didefinisikan sebagai an underlying characteristic's of individual which is causally related to criterion-referenced effective and or superior performance in a job or situation (karakteristik yang mendasari seseorang dan berkaitan dengan efektivitas kinerja individu dalam pekerjaannya). Berangkat dari definisi tersebut, maka kompetensi seseorang merupakan sesuatu yang melekat dalam dirinya yang dapat digunakan untuk memprediksi tingkat kinerjanya. Sesuatu tersebut bisa menyangkut motif, konsep diri, sifat, pengetahuan maupun kemampuan/keahlian. Kompetensi yang berupa pengetahuan dan kemampuan/keahlian dapat dikembangkan melalui pendidikan dan pelatihan (diklat).


Selanjutnya Spencer dan Spencer (1993) membagi kompetensi menjadi 2 (dua) kategori, yaitu 'treshold competencies" dan "differentiating competencies". Treshold competencies merupakan karakteristik utama yang harus dimiliki agar seseorang dalam melakukan pekerjaannya. Sedangkan differentiating competencies adalah faktor-faktor yang membedakan individu yang berkinerja tinggi dengan individu yang berkinerja rendah. Misalnya seorang Widyaiswara harus mempunyai kemampuan mengajar, itu merupakan treshold competencies, selanjutnya apabila widyaiswara tersebut dapat mengajar dengan baik, cara mengajarnya mudah dipahami, dapat  memilih metode pembelajaran yang tepat, analisisnya tajam sehingga dapat dibedakna tingkat kinerjanya, maka itu merupakan differentiating competencies.